Thursday 22 December 2011

Siapa yang kita senangkan?

Ini note aku beberapa minggu yang lalu, tapi baru di share sekarang .hhe
enjoy yaa, and be blessed :)

It needs ‘a WILL’ to begin something, but it takes ‘a HEART’ to finish it till the end.
                                                      -vios


Hari ini sebenernya lelah sekali, udah 3 hari berturut-turut belum berhenti. Bahkan makan pun tak sampai 3x dalam 3 hari ini.
Dari sejak pulang kerja Jumat, diteruskan dengan latihan untuk weddingnya ka Adi, dan seterusnya diikuti dengan event wedding itu sendiri, dan latihan-latihan lainnya. Hmm, hari minggu ini terasa panjang.
Pelayanan di ibadah pagi dan youth sudah selesai, tinggal menunggu latihan natal aja jam 6 ini. God taught me a simple yet great lesson for me today.

Go back and see again the title ..

It needs ‘a WILL’ to begin something, but it takes ‘a HEART’ to finish it till the end.

 After the service, as usual everybody is taking their time. Some of them, they were talking, another they bought something in the mart and ate it, little of them praying for each other, and the rest they were practicing for the service in the coming week.

Gak seperti biasanya, gereja tidak langsung dibersihkan (karena memang ada beberapa orang yang in-charge dan ditentukan untuk itu). Biasanya, begitu ibadah selesai mereka akan langsung beres-beres dengan dibantu oleh beberapa pemuda dan pemudi yang tergerak untuk melayani bersama mereka.
Tak banyak memang, tapi inilah yang membuat mereka bernilai lebih.

Without we realized, people respect them more than those who were not (including me).

Tapi waktu semua orang sedang sibuk dengan semua urusan mereka (bahkan mereka yang in-charge for it) dan tidak ada yang berpikir untuk memulai membersihkan dan menata gereja, ada satu orang pemuda yang berdiri dan mulai menyusun kursi-kursi.

WOW. Aku kemudian dengan tiba-tiba merasa bersalah karena tidak menjadi ‘yang berinisiatif’ untuk MEMULAI itu.

You’re the daughter of their pastor!
Guilty, menyesal, dan kalo gue bantuin sekarang sih sebenarnya bagus, tapi pasti akan ada beberapa orang yang akan beranggapan bahwa gue cuman caper atau ikut-ikutan.

Akhirnya setelah 5 menit, gue mulai membantu menyusun kursi-kursi itu, it is better than just looking at them right?. Tapi, sesuatu yang menyadarkan gue terjadi, tiba-tiba pemuda itu meninggalkan gereja bahkan sebelum dia selesai menyusun semua kursi tersebut. I was shock! Oh no. Then God told me,


It needs ‘a WILL’ to begin something, but it takes ‘a HEART’ to finish it till the end.

Untuk memulai kadang memang sulit, butuh keinginan dan rasa berani yang lebih besar dari keinginan daging kita. Dan berani memulai sesuatu itu GREAT, bukan hal yang jelek. Tapi, memulai sesuatu tanpa menyelesaikannya adalah SIA-SIA. 

Start itu penting, tapi hasil akhirlah yang menentukan. Pernah liat seorang pelari? Menurut kalian kenapa mereka tak hanya berlatih untuk berlari sekencang-kencangnya, tapi juga berusaha dengan keras memiliki start yang baik?

Karena tentu saja mendapat start yang baik adalah PENTING, tapi apakah seorang pelari bisa menang hanya karena memiliki start yang baik?. Jawabannya tentu saja TIDAK.

Start berperan penting dalam membuka dan memberi kesempatan pada kita untuk melakukan, menyelesaikan atau memenangkan sesuatu,

but the most important is how we, after having a good start, will endure the process and win!.

Pemuda itu berhasil membuat gue memiliki motivasi untuk belajar berinisiatif dengan cepat, dan melakukan sesuatu tanpa memikirkan keuntungan, tetapi melakukan apa yang benar, yang seharusnya gue lakukan.
Bukan karena anak pendeta, tapi hal yang benar yang harus gue lakukan saat melihat rumah Tuhan berantakan. 

Tapi, pemuda itu terlalu terburu-buru untuk memutuskan bahwa ia bisa mundur. Hal sepele, tapi buat gue, hal itu punya makna yang dalem. Pemuda itu gak salah sebenernya, kalaupun tadinya dia tidak melakukan apapun akan ada mereka yang akan pasti membersihkan gereja, ya kan? Tapi yang menarik adalah, karena dia memulai dengan sangat baik, tetapi mengakhirinya dengan kurang baik.

It needs ‘a WILL’ to begin something, but it takes ‘a HEART’ to finish it till the end.

Butuh hati yang benar, hati yang sabar, hati yang tulus untuk melewati prosesan sampai ke garis finish. Hati yang bebas dari *compliment motivation*, melakukan sesuatu untuk sebuah pujian dari manusia. Tuhan aja bilang kalo doa harus di tempat yang rahasia, close the door and pray in secret.
Kenapa? Supaya bener-bener motivasi kita adalah untuk ketemu Tuhan muka dengan muka lewat doa kita, supaya pengharapan kita Cuma ke Dia aja, kan gak ada yang denger dan tau kalo di tempat yang rahasia :p

Untuk punya hati jenis ini sussssssssssseeeeeeeeeee, not easy at all! 

Apalagi dengan nature manusia (apalagi cewe-cewe, termasuk gue) untuk dipuji. 

Hmm, it takes a heart that has a fully TRUST to God. 

Bahwa Dia sanggup memberikan upah dan pujian yang lebih dari apa yang bisa dunia kasih. Kalo kita melakukan banyak hal hanya untuk dipuji manusia atas apa yang mereka lihat sih paling ujung-ujungnya kita akan jadi orang sombong guys.
Lucifer jatoh karena apa hayoo?

When we endure those process with a heart that pure, the blessings will always better.

Mereka sudah mendapatkan upahnya, orang-orang Farisi yang hidup kudus hanya untuk dilihat orang dan dihargai,dipuji atas kekudusannya itu. Mereka MENYENANGKAN DIRINYA>> MEMUASKAN EGO MEREKA>>MENURUTI DAGING MEREKA, tapi TUHAN TIDAK DISENANGKAN dengan apa yang mereka kerjakan.
Sekarang kita,

SIAPA YANG MAU KITA SENANGKAN?
Tanya ini setiap kali kamu belajar, bekerja, mengajar, melayani, memberi atau dalam hal apapun sebelum kita memulainya,
Biarlah kemuliaan hanya buat Tuhan,

NOT UNTO US,
But UNTO YOU alone God ..

No comments:

Post a Comment