Monday 9 January 2012

Our Eternal Hope

Pagi ini waktu dalam perjalanan mau berangkat kerja, hujan deras datang menerjang. Langit menumpahkan air-air yang sangat banyak itu dengan tiba-tiba. Menariknya, dengan ajaib, tanpa instruksi apapun dan dari siapapun, semua orand dengan cepat berusaha mencari cara bagi diri mereka sendiri. Beberapa dari mereka memilih untuk berteduh. Sebagian lagi, mereka memilih untuk melanjutkan perjalanan setelah menggunakan payung atau jas hujan mereka, sedang yang lainnya memilih untuk ‘nekat’ berjalan atau mengendarai motor-motor mereka walaupun tanpa baju pelindung ‘anti-air’ tersebut.


Terus, tiba-tiba saja terpikir,bahwa perjalanan gue ke sekolah hari ini hampir sama dengan perjalanan hidup kita di dunia ini. Kenapa perjalanan didunia? Ya karena kita itu Cuma ‘nebeng’ aja disini, rumah kita kan di surga J
But our citizenship is in heaven. And we eagerly await a Savior from there, the Lord Jesus Christ,
Philippians 3:20 (NIV)

Tidak setiap hari perjalanan gue mulus terus, langit cerah, arus kendaraan lancar, dan perjalanan aman. Ada kalanya, langit itu mendung banget, bahkan ya seperti hari ini, hujan badai .hmm. atau juga kadang jakarta bisa sangat menyebalkan karena macetnya yang tidak terhindarkan lagi (benar-benar menguji emosi.hhe), lainnya ya ban bocor, terserempet atau pernah juga jatuh, dan kemungkinan untuk terjadi kecelakaan juga pasti ada.
Dalam kondisi perjalanan yang seperti hari ini, tubuh ini rasanya males banget, kedinginan, dan cape. Bisa aja, gue putar arah dan pulang, tapi kenapa gue tetap melanjutkan? Karena ada yang ingin gue lihat disekolah, ini adalah hari pertama murid-murid gue masuk sekolah setelah 3 minggu kita libur. Kangen berat! Gak sabar lihat wajah dan senyum mereka hari ini membuat gue merasa ‘sayang’ kalo harus pulang lagi. Ada yang menjadi motivasi gue untuk terus melangkah, walaupun lelah J
Hidup kita juga sama halnya, dalam perjalanannya, ada lika-liku yang kadang membuat kita mau ‘pulang’ saja. Menyerah karena keadaan adalah kalah. Setiap kesakitan, masalah, atau ‘langit mendung’, ban bocor dan serempetan-serempetan yang kita lihat dan alami takkan berarti apa-apa kalau kita punya motivasi dan harapan yang akan bisa kita raih setelahnya. Apa yang menjadi motivasimu? Uang? Pacar keren? Keluarga bahagia? Jenjang karir? Keberhasilan? Sex? Sukses? Kecantikan?
Coba saja tempatkan hal-hal tersebut menjadi motivasi mu menjalani hidup, akan ada saatnya itu semua hilang dan tak berarti lagi.  Lalu, saat semua itu hilang, apakah itu berarti kamu harus menyerah pada keadaan dan kehilangan juga hidupmu?
NO! Ya, tentu saja tidak.
Makanya, Alkitab dengan jelas menuliskan alasan kenapa kita harus tetap bersemangat menjalani hari-hari kita ini, dengan sebaik-baiknya. Juga memberitahukan motivasi dan harapan kekal yang akan diberikanNya untuk kita, pada saat kita menghadapi waktu-waktu yang berat dalam hidup.

Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan bagi kita.
Roma 8:18

For our present troubles are small and won't last very long. Yet they produce for us a glory that vastly outweighs them and will last forever!
2 Corinthians 4:17 (NLT)

Instead, be very glad--for these trials make you partners with Christ in his suffering, so that you will have the wonderful joy of seeing his glory when it is revealed to all the world.
1 Peter 4:13 (NLT)

See? Therefore, put your hope in the Lord! Jadikan masalah-masalh dan kesulitan yang kita hadapi menjadi ujian dan tantangan yang akan terus meningkatkan iman kita. Taruh harapanmu pada Yesus dan Ia takkan membuatmu kecewa J
Kemuliaan yang akan kita terima itu kekal, dan itu tidak bisa dibandingkan dengan apapun yang dunia itu tawarkan. Jangan cari yang semu, ayo berjuang untuk yang kekal itu. Jangan menyerah! Cayyyyyyyyyooooo!!!
They were trying to intimidate us into quitting. They thought, "They'll give up; they'll never finish it."
I prayed, "Give me strength."
Nehemiah 6:9 (MSG)


In Christ, NOTHING IS IMPOSSIBLE!!
God bless you J

No comments:

Post a Comment