No more excuses.
Have found the different
side of this story.
I heard it already years
ago,
So do you i guess,
right? :D
But i learned something
that i haven’t realized for years!
Pernah terpikir ga kalo
bangsa Israel itu yang di kitab sebelumnyya diceritakan sebagai bangsa yang
keras tengkuk, dan keras hatinya. Yang moodnya yaampun berubah-ubah.
Mending kalo yang
berubah itu mood atau feelingsnya mereka,
Nah tapi ini yang
berubah itu mood
‘iman’ mereka.
Kepercayaan mereka terhadap kuasa Tuhan itu
berubah-ubah,
gak konsisten.
In time of need, they
will seek for God’s help,
But when they saw the
bigger power, they would just turned away.
They opposed Moses,
They thankful not for
God’ providences.
Ada banyak hal yang
membuat bangsa ini terkenal sebagai bangsa yang bersungut-sungut.
Sepertinya gaada
lebihnya deh yang mereka kerjakan di jaman mereka itu, sampe kita aja gemes banget ngeliatnya.
Contoh aja,
mereka diperbudak
puluhan tahun sama bangsa Mesir, tapi begitu dibawa keluar, dan baru laper dikit
aja mereka udah mengerang-erang minta pulang balik ke Mesir karena ada bau
bawang, yaampun, masa buat mereka BAWANG itu lebih BETTER dari kebebasan
mereka.ckckck
Hadeeeh ampun.
Tapi apa yang aku liat
dari kisah Jericho ini, bener-bener membuat gue belajar untuk membuat NO EXCUSE atas
tindakan-tindakan gue.
Kita lihat lagi dulu yaa
ceritanya J
Yosua 6
Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua:
"Ketahuilah,
Aku serahkan t ke tanganmu Yerikho ini beserta rajanya dan
pahlawan-pahlawannya yang gagah perkasa. 6:3 Haruslah
kamu mengelilingi kota itu, yakni semua prajurit harus mengedari kota itu
sekali saja; demikianlah harus engkau perbuat enam hari lamanya, 6:4 dan
tujuh orang imam harus membawa tujuh sangkakala tanduk u
domba di depan tabut. Tetapi pada hari yang ketujuh, tujuh kali kamu harus
mengelilingi kota itu sedang para imam meniup sangkakala. v
6:5 Apabila
sangkakala tanduk domba itu panjang bunyinya w
dan kamu mendengar bunyi sangkakala itu, maka haruslah seluruh bangsa bersorak
x
dengan sorak yang nyaring, maka tembok kota itu akan runtuh, lalu bangsa itu
harus memanjatnya, masing-masing langsung ke depan." 6:6 Kemudian
Yosua bin Nun memanggil para imam dan berkata kepada mereka: "Angkatlah
tabut perjanjian itu dan tujuh orang imam harus membawa tujuh sangkakala tanduk
domba di depan y
tabut TUHAN." 6:7 Dan
kepada bangsa itu dikatakannya: "Majulah, z
kelilingilah kota itu, dan orang-orang bersenjata harus berjalan di depan tabut
a
TUHAN." 6:8 Segera
sesudah Yosua berkata kepada bangsa itu, maka berjalanlah maju ketujuh orang
imam, yang membawa ketujuh sangkakala tanduk domba itu di hadapan TUHAN, lalu
mereka meniup sangkakala, sedang tabut perjanjian TUHAN mengikut mereka.
If you were the Israelites, will you obey?
Its a kind of weird,
Agak aneh ya. Kenapa di
hari pertama sampai hari ke 6 mereka tidak diperkenankan untuk bicara?
Tapi hari ke tujuh
mereka harus bersorak-sorai.
Tapi itulah,
Tuhan punya cara untuk melakukan segala sesuatu.
Tidak peduli kita setuju
atau tidak dengan rencanaNya,
Tidak peduli menurut
kita itu baik atau tidak,
rencanaNya itu
rencanaNya,
bukan opini kita yang
Dia minta,
bukan pujian karena
rencanaNya itu keren atau dahsyat,
yang Dia minta itu
ketaatan kita.
Lucu, bangsa Israel yang
biasanya mengeluh dan keras tengkuk,
Mereka followed the
instructions well.
Mereka bisa
mengendalikan diri mereka untuk tidak bicara sepatah katapun,
Mereka itu orang yang
sama loh yang bersungut-sungut di padang gurun minta manna.
Tapi hari itu, mereka
menahan diri mereka, dan melakukan apa yang difirmankan Tuhan kepada Yosua.
Mereka mendukung visi
dan tujuan Tuhan atas Youa dengan cara menghormati otoritas Yosua.
Bayangkan kalo ada satu
orang saja yang ‘lupa’ dan tiba-tiba mengajak bicara saudaranya yang lain. Apa
yang akan terjadi?
“ Tembok Yerikho runtuh bukan karena sorakan bangsa
Israel,
Tapi karena ada kepercayaan yang sungguh, yang dilakukan
dalam ketaatan,
Sehingga waktu mereka bersorak itu ada kuasa pengucapan
syukur yang benar-benar WOW.”
Dahsyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaat!
Itu adalah sorakan
orang-orang Israel, orang-orang yang punya ‘label’ dan ‘weakness’ yang
kelihatannya BIG
NO deh.
Tapi mereka sampai disatu titik, dimana mereka tidak memakai kelemahan mereka
menjadi ‘EXCUSE’ untuk mengeluh, dan tidak taat.
Mereka mungkin bukan
Daud, yang hari-harinya dipenuhi dengan pujian,
Yang punya keberanian
besar menantang Goliat,
Mereka mungkin bukan
seperti Abraham yang percaya penuh walaupun belum melihat,
mereka masih perlu
proses, dan mereka masih harus terus berjuang,
tapi mereka membuatku,
hari ini belajar,
bahwa berjuang itu NO EXCUSE>
semua punya kelemahan, keterbatasan, dan ketidakmampuan,
tapi mau sampai kita merendahkan Tuhan dengan
excuse-excuse kita itu?
kalo bangsa Israel bisa,
kita juga harus bisa!
Bangsa Israel punya
Yosua yang memimpin mereka,
Menjadi pribadi yang
berjalan dalam penglihatannya Tuhan~
Mereka punya sesorang
yang Tuhan pakai untuk membangun mereka,
Mereka tidak bertanya,
“benarkah Yosua itu dari Tuhan?”
Mereka tidak meragukan
Tuhan dan pemimpinnya.
Mereka mengasihi dengan
hormat,
Mengasihi karena mereka
tahu itulah yang benar,
Bukan karena apapun yang
dimiliki Yosua mereka bertahan,
Tapi karena Tuhannya
Yosua,
Yang mereka lihat,
alami, dan kenal,
Tuhan yang hidup, yang
juga menjadi Tuhan mereka.
Berhenti merasa iri dengan keberhasilan orang
lain, ‘kesempurnaan’ orang lain,
Berhenti merasa dirimu orang paling miskin,
malang, kasian dan gak bisa apa-apa.
Hidupmu tidak sia-sia, ayoo berjuang sampai
menang!
Jangan moody dalam Tuhan, ikut Tuhan itu no
turning back!
Sorakanlah kemenanganmu hari ini!
-chrivios
@laatela
No comments:
Post a Comment