Tuesday, 18 December 2012

YOU**BE

YOU**BE

Kemarin, waktu buka You**be pas mau download movie,
Gue dikasih ilustrasi yang menarik,
Kalau kalian perhatikan, biasanya dibawah video itu ada video description kan?
Itu loh yang ada –show more-
Dan dibawahnya lagi ada komentar-komentar dari orang-orang yang sudah menonton film/video itu kan?
Nah, komennya pasti macem-macem dah,
Dari yang cuma klik tombol like, ngasih icon jempol, sampe yang kata-katanya banyak pake tanda (*****) karena terlalu vulgar ekspresif .haha
Dan itu membuat gue berfikir, kenapa dari 1 film yang sama bisa ada beranekaragam komentar?
Padahal
logikanya, seharusnya kalo suatu film itu bagus, semua orang juga akan menganggap itu bagus?
Kenapa bisa ada yang suka, tapi banyak juga yang gak suka. Banyak yang nge-like, tapi banyak juga yang dislike.
Pada dasarnya ada banyak faktor,
Kalo kalian bisa jawab atau komen tulisan gue ini pasti jawabannya
“karena selera orang masing-masing beda masbro!”
Dan ya, itu benar. Masalah selera.
Tidak bisa dipaksakan, masing-masing orang punya kemauan, kesukaan, kehendak, perasaan, emosi dan respon yang berbeda terhadap sesuatu.
Selera itu lebih ke sesuatu yang pernah kita coba, kita lihat, yang membuat kita merasa suka atau tidak suka.
Tapi lebih dari itu gue berpendapat bahwa sebenarnya semua itu adalah karena perbedaan STANDAR kita dalam melihat sesuatu.
Standar ‘bagus’ menurut kita itu gak mutlak,
Sama seperti standar cantik, keren, gaul, baik, dan semuanya itu juga gak mutlak.
Apa bedanya dengan selera?
STANDAR terbentuk dari apa yang kita pelajari, apa yang kita tahu, apa yang ditanamkan lingkungan kita, keluarga kita sejak lama.
Contohnya, si A yang adalah orang jawa punya standar rasa pedas yang berbeda dengan si B yang adalah orang Menado. Rasa paling pedasnya A belum tentu pedas untuk si B.
Got my point?
Menurut pria dikelompok 1, cantik itu adalah kalo perempuan itu berambut panjang dan berbadan langsing. Di kelompok 2, cantik itu berarti punya wajah mulus, dan putih. Di kelompok 3, cantik itu adalah ketika seorang perempuan bisa bermain instrumen musik dengan anggun. Nah, dari sini saja kita bisa melihat perbedaan standar tentang ‘perempuan cantik’.
Maksud dari tulisan gue hari ini adalah,
Kita harus berhenti menilai, menghargai, dan memandang seseorang dengan standar-standar yang kita punya,
Tapi mulai melihat sesuai dengan standar mutlak yang Tuhan punya, yaitu Firman Tuhan J
Waktu hari penciptaan Tuhan berkata, “Terang itu baik”.
Tuhan tidak bilang “Gelap itu baik” berarti ya itulah standarnya,
Waktu Tuhan bilang manusia diciptakan segambar dan serupa denganNya, ya itulah standarnya.
Bukan yang kulitnya puti dan langsing itu segambar, kalo yang hitam pesek enggak.
Ayo kita mulai belajar menghargai orang lain,
Suka atau tidak dengan pilihan atau kesukaan orang lain, kita harus tetap menghargai itu.
Kita gak bisa bilang apa yang kita tahu lebih baik, lebih penting, atau lebih benar,
Karena itu belum tentu. Tetapi, kalo saja setiap kita punya kerendahan hati yang cukup untuk tahu dan mengerti bahwa mata itu sama pentingnya dengan tangan,
Semua anggota tubuh itu harus bekerjasama dan saling menghargai supaya mereka bisa bekerja bersama-sama  (1 Korintus 12:18-27)
Kita gak bisa dihargai kalo kita dari hal kecil saja tidak belajar J
Kebenaran, standar Firman Tuhan itu bukan untuk kita bela,
Kebenaran akan terlihat dengan sendirinya, dan itu yang akan membela hidup kita.
Perbedaan standar nilai yang kita miliki tidak menjadi patokan kebenaran,
Justru standar nilai kitalah yang harus direfleksikan ke firman Tuhan, karena itulah yang mutlak dan UNSHAKABLE in all conditions.
RESPECT is a VERB.
Menghargai itu adalah kata kerja, jadi harus ada action dalam penerapannya J
God bless!


CHRIST-STELLAR

No comments:

Post a Comment